Rabu, 04 September 2013

AC MILAN GLORY

A.C. Milan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
A.C. Milan
Lambang klub dengan bintang, tanda sudah memperoleh gelar scudetto lebih dari 10 kali.
Nama lengkapAssociazione Calcio Milan S.p.A.[1]
Julukani Rossoneri (Merah hitam)
il Diavolo
 (Setan)
Casciavit
 (bahasa Lombardia: obeng)
Didirikan16 Desember 1899; 113 tahun yang lalu
StadionSan SiroMilan
(Kapasitas: 80.018)
PemilikBendera Italia Silvio Berlusconi
PresidenBendera Italia Silvio Berlusconi
Pelatih utamaBendera Italia Massimiliano Allegri
LigaSerie A
Posisi 2012–13ke-3, Serie A
Situs webSitus web resmi klub
Kostum kandang
Kostum tandang
Kostum ketiga
Associazione Calcio Milan (biasa disebut A.C. Milan atau Milan saja) adalah sebuah klub sepak bola Italia yang berbasis di Milan. Mereka bermain dengan seragam bergaris merah-hitam dan celana putih (kadang-kadang hitam), sehingga dijuluki rossoneri ("merah-hitam"). Milan adalah tim tersukses kedua dalam sejarah persepak bolaan Italia, menjuarai Serie A 18 kali dan Piala Italia 5 kali.
Klub ini didirikan pada tahun 1899 dengan nama Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Cricket and Football Club) oleh Alfred Edwards, seorang ekspatriat Inggris.[2] Sebagai penghormatan terhadap asal-usulnya, Milan tetap menggunakan ejaan bahasa Inggris nama kotanya (Milan) daripada menggunakan ejaan bahasa Italia Milano

Sejarah (1899 hingga kini)

Awal masa terbentuk

Kita akan menjadi sebuah tim iblis. Warna kita adalah merah menandakan api dan warna hitam menandakan rasa takut yang akan menyerang lawan!
—Herbert Kilpin
Klub ini didirikan oleh dua orang ekspatriat Inggris , yaitu Herbert Kilpin dan Alfred Edwards dengan nama Klub Kriket dan Sepakbola Milan pada tahun 16 Desember 1899. Pada saat itu, Edwards menjadi Presiden klub pertama Milan dan Kilpin menjadi kapten tim pertama Milan. Musim 1901, Milan memenangkan gelar pertamanya sebagai jawara sepak bola Italia, setelah mengalahkan Genoa C.F.C. 3-0 di final Kejuaraan Sepakbola Italia. Pada 1908, sebagian pemain dari Italia dan para pemain dari Swiss yang tidak menyukai dominasi orang Italia dan Inggris dalam skuat inti Milan saat itu, memisahkan diri dari Milan dan membentuk Internazionale.

Masa GreNoLi

Pada dekade 50-an, Milan ditakuti di bidang sepak bola dunia karena mempunyai trio GreNoLi , yang terdiri atas Gunnar Gren ,Gunnar Nordahl , dan Nils Liedholm .Ketiganya merupakan pemain asal Swedia. Gren dan Nordahl beroperasi di sektor depan sebagai striker, sementara Liedholm mendukung serangan sebagai penyerang bayangan (playmaker). Tim pada masa ini juga dihuni oleh sekelompok pemain-pemain berkualitas pada masanya, seperti Lorenzo BuffonCesare Maldini, dan Carlo Annovazzi. Kemenangan tersukses AC Milan atas Juventus tercipta 5 Februari 1950, dengan skor 7-1, dan Gunnar Nordahl mencetak hat-trick.

Era Nereo Rocco

Milan kembali memenangi musim 1961/1962. Pelatihnya saat itu adalah Nereo Rocco, pelatih sepak bola yang inovatif, yang dikenal sebagai penemu taktik catenaccio (pertahanan gerendel/berlapis). Di dalam tim termasuk Gianni Rivera dan José Altafini yang keduanya masih muda. Musim berikutnya, dengan gol Altafini, Milan memenangkan Piala Eropa pertama mereka (kemudian dikenal sebagai Liga Champions UEFA) dengan mengalahkan Benfica 2-1. Ini juga merupakan pertama kalinya sebuah tim Italia memenangkan Piala Eropa.
Meskipun begitu, selama tahun 1960-an piala kemenangan Milan mulai menyusut , terutama karena perlawanan berat dari Inter yang dilatih Helenio Herrera. Scudetto berikutnya tiba hanya di 1967/1968, berkat gol Pierino Prati, topskor Serie A di musim itu, Piala Winners berhasil direbut ketika mengalahkan Hamburger SV, dan juga berkat dua gol dari Kurt Hamrin. Musim selanjutnya AC Milan memenangkan Piala Eropa kedua (4–1 untuk AFC Ajax), dan pada 1969 memenangkan Piala Interkontinental pertama, setelah mengalahkan Estudiantes de La Plata dari Argentina dalam dua leg dramatis (3–0, 1–2).

Scudetto kesepuluh dan Serie B

Pada tahun 1970, Milan merebut tiga gelar Coppa Italia dan gelar Piala Winners kedua; namun, tujuan utama Milan adalah scudetto kesepuluh, yang berarti mendapatkan "bintang" untuk tim (di Italia,setiap tim yang meraih 10 gelar liga mendapat bintang yang disemat di bajunya). Di 1972 mereka meraih semifinal Piala UEFA, kalah dari pemenang sesungguhnya, Tottenham Hotspur. Musim 1972/1973 mereka hampir memenangkan scudetto kesepulh, namun gagal karena hasil kalah menyakitkan dari Hellas Verona F.C. di pertandingan terakhir musim. AC Milan menunggu sampai musim 1978/1979 untuk meraih scudetto kesepuluh mereka, yang dipimpin oleh Gianni Rivera, yang pensiun dari duniasepak bola setelah membawa timnya meraih kemenangan tersebut.
Namun, hasil terburuk datang kepada "Rossoneri": setelah memenangkan musim 1979/1980, Milan didegradasi ke Serie B oleh F.I.G.C, bersama S.S. Lazio, karena terlibatskandal perjudian Totonero 1980. Di 1980/1981, Milan dengan mudah menjuarai Serie B, dan kembali ke Serie A, di mana penyakit tersebut terulang di musim 1981/1982, Milan terdegradasi kembali.

The Dream Team

Kedatangan Berlusconi

Setelah serentetan masalah menerpa Milan, dan membuat klub kehilangan suksesnya, AC Milan dibeli oleh enterpreneur Italia, Silvio Berlusconi. Berlusconi adalah sinar harapan Milan kala itu. Dia datang pada 1986. Berlusconi memboyong pelatih baru untuk Milan, Arrigo Sacchi, serta tiga orang pemain BelandaMarco van BastenFrank Rijkaard, danRuud Gullit, untuk mengembalikan tim pada kejayaan. Ia juga membeli pemain lainnya, seperti Roberto DonadoniCarlo Ancelotti, dan Giovanni Galli.

Era Sacchi[sunting]

Starting line-up final Piala Champions Eropa 1989.
Sacchi memenangkan Serie A musim 1987-1988. Di 1988-1989, Milan memenangkan gelar Liga Championsketiganya, mempecundangi Steaua Bucureşti 4-0 di final, dan gelar Piala Interkontinental kedua mengalahkanNational de Medellin (1-0, gol tercipta di babak perpanjangan waktu). Tim mulai mengulangi kejayaan mereka di musim-musim berikutnya, mengalahkan S.L. Benfica, dan Olimpia Asunción di 1990. Skuat kemenangan Eropa mereka adalah:
Kiper : Giovanni Galli
BekMauro Tassotti -- Alessandro Costacurta -- Franco Baresi -- Paolo Maldini
Gelandang : Angelo Colombo -- Frank Rijkaard -- Carlo Ancelotti -- Roberto Donadoni
Penyerang : Ruud Gullit -- Marco van Basten -- Lothar Kahn

Era Capello

Saat Sacchi meninggalkan Milan untuk melatih ItaliaFabio Capello dijadikan pelatih Milan selanjutnya, dan Milan meraih masa keemasannya sebagai Gli Invicibli (The Invicibles) dan Dream Team. Dengan 58 pertandingan tanpa satu pun kekalahan Invicibli membuat tim impian di semua sektor seperti Baresi, Costacurta, dan Maldini memimpin pertahanan terbaik, Marcel Desailly, Donadoni, dan Ancelotti di gelandang, dan Dejan Savićević,Zvonimir Boban, dan Daniele Massaro bermain di sektor depan. Pada saat dilatih Capello ini, Milan pernah singgah ke Indonesia dalam rangka tur musiman dan melawan klub lokal Persib Bandung. Pertandingan yang dimulai di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tanggal 4 Juni 1994 itu dimenangkan Milan dengan skor telak 8-0. Gol kemenangan Milan dicetak oleh Dejan Savićević ('17)('18),Gianluigi Lentini ('26), Paolo Baldieri ('27)('48)('58), Christian Antigori ('68), dan Stefano Desideri ('78).

Masa masa sulit (Tabarez ke Terim)

1996-1997
Setelah kepergian Fabio Capello pada tahun 1996, Milan merekrut Oscar Washington Tabarez tetapi perjuangan keras di bawah kendalinya kurang berhasil dan mereka selalu kalah dalam beberapa pertandingan awal. Dalam upaya untuk mendapatkan kembali kejayaan masa lalu, mereka memanggil kembali Arrigo Sacchi untuk menggantikan Tabarez. Milan mendapatkan tamparan keras kekalahan terburuk mereka di Serie A, dipermalukan oleh Juventus F.C. di rumah mereka sendiri San Siro dengan skor 1-4. Milan membeli sejumlah pemain baru seperti Ibrahim BaChristophe Dugarry dan Edgar Davids. Milan berjuang keras dan mengakhiri musim 1996-1997 di peringkat kesebelas di Serie A.
1997-1998
Sacchi digantikan dengan Capello di musim berikutnya. Capello yang menandatangani kontrak baru dengan Milan merekrut banyak pemain potensial seperti Christian Ziege,Patrick KluivertJesper Blomqvist, dan Leonardo; tetapi hasilnya sama buruk dengan musim sebelumnya. Musim 1997-1998 mereka berakhir di peringkat kesepuluh. Hasil ini tetap tidak bisa diterima para petinggi Milan, dan seperti Sacchi, Capello dipecat.
1998-1999
Dalam pencarian mereka untuk seorang manajer baru, Alberto Zaccheroni menarik perhatian Milan. Zaccheroni adalah manajer Udinese yang telah mengakhiri musim 1997-1998pada peringkat yang tinggi di tempat ke-3. Milan mengontrak Zaccheroni bersama dengan dua orang pemain dari Udinese, Oliver Bierhoff dan Thomas Helveg. Milan juga menandatangani Roberto AyalaLuigi Sala dan Andres Guglielminpietro dan dengan formasi kesukaan Zaccheroni 3-4-3, Zaccheroni membawa klub memenangkan scudetto ke-16 kembali ke Milan. Starting XI adalah: Christian Abbiati; Luigi Sala, Alessandro Costacurta, Paolo Maldini; Thomas Helveg, Demetrio Albertini, Massimo Ambrosini, Andres Guglielminpietro; Zvonimir Boban, George Weah, Oliver Bierhoff.
1999-2000
Meskipun sukses di musim sebelumnya, Zaccheroni gagal untuk mentransformasikan Milan seperti The Dream Team dulu. Pada musim berikutnya, meskipun munculnya strikerUkraina Andriy Shevchenko, Milan mengecewakan fans mereka baik dalam Liga Champions UEFA 1999-2000 ataupun Serie A. Milan keluar dari Liga Champions lebih awal, hanya memenangkan satu dari enam pertandingan (tiga seri dan dua kalah) dan mengakhiri musim 1999-2000 di tempat ke-3. Milan tidaklah menjadi sebuah tantangan bagi dua pesaingscudetto kala itu, S.S. Lazio dan Juventus.
2000-2001
Pada musim berikutnya, Milan memenuhi syarat untuk Liga Champions UEFA 2000-2001 setelah mengalahkan Dinamo Zagreb agregat 9-1. Milan memulai Liga Champions dengan semangat tinggi, mengalahkan Beşiktaş JK dari Turki dan raksasa Spanyol FC Barcelona, yang pada waktu itu terdiri dari superstar internasional kelas dunia, Rivaldo dan Patrick Kluivert. Tapi performa Milan mulai menurun secara serius, seri melawan sejumlah tim (yang dipandang sebagai kecil/lemah secara teknis untuk Milan), terutama kalah 2-1 oleh Juventus di Serie A dan 1-0 untuk Leeds United. Dalam Liga Champions putaran kedua, Milan hanya menang sekali dan seri empat kali. Mereka gagal untuk mengalahkanDeportivo de La Coruña dari Spanyol di pertandingan terakhir dan Zaccheroni dipecat. Cesare Maldini, ayah dari kapten tim Paolo, diangkat dan hal segera menjadi lebih baik. Debut kepelatihan resmi Maldini di Milan dimulai dengan menang 6-0 atas A.S. Bari, yang masih memiliki senjata muda, Antonio Cassano. Itu juga di bawah kepemimpinan Maldini bahwa Milan mengalahkan saingan berat sekota Internazionale dengan skor luar biasa 6-0, skor yang tidak pernah diulang dan di mana Serginho membintangi pertandingan. Namun, setelah bentuk puncak ini, Milan mulai kehilangan lagi termasuk kekalahan 1-0 yang mengecewakan untuk Vicenza Calcio, dengan satu-satunya gol dalam pertandingan dicetak oleh seorang Luca Toni. Terlepas dari hasil ini, dewan direksi Milan bersikukuh bahwa Milan mencapai tempat keempat di liga di akhir musim, tapi Maldini gagal dan tim berakhir di tempat keenam.
2001-2002
Milan memulai musim 2000-2001 dengan lebih banyak penandatanganan kontrak pemain bintang termasuk Javi Moreno dan Cosmin Contra yang membawa Deportivo Alavés ke putaran final Piala UEFA. Mereka juga menandatangani Kakha Kaladze (dari Dynamo Kyiv), Rui Costa (dari AC Fiorentina), Filippo Inzaghi (dari Juventus), Martin Laursen (dariHellas Verona), Jon Dahl Tomasson (dari Feyenoord), Ümit Davala (dari Galatasaray) dan Andrea Pirlo (dari Inter Milan). Fatih Terim diangkat sebagai manajer, menggantikan Cesare Maldini, dan cukup sukses. Namun, setelah lima bulan di klub, Milan tidak berada di lima besar liga dan Terim dipecat karena gagal memenuhi harapan direksi.

Era Ancelotti

Terim digantikan oleh Carlo Ancelotti, meskipun rumor bahwa Franco Baresi akan menjadi manajer baru. Terlepas dari masalah cedera pemain belakang Paolo Maldini, Ancelotti berhasil dan mengakhiri musim 2001-02 dalam peringkat empat, tempat terakhir untuk di Liga Champions. Starting XI pada saat itu adalah Cristian Abiatti; Cosmin Contra, Alessandro Costacurta, Martin Laursen, Kakha Kaladze, Gennaro Gattuso, Demetrio Albertini, Serginho; Manuel Rui Costa; Andriy Shevchenko, Filippo Inzaghi. Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara Liga Champions pada musim 2002/2003 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu penalti di ManchesterInggris. Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga Italia pada musim kompetisi 2003/2004 sekaligus menempatkan penyerang Andriy Shevchenko sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia, maka rossoneri-pun semakin ditakuti.
Pada musim 2004/2005 Milan mengakhirinya tanpa gelar sama sekali. Setelah kandas di babak perempat final Coppa Italia oleh Udinese Calcio dan kalah bersaing denganJuventus F.C. di pentas Serie A, Milan harus pulang dari Istanbul dengan tangan hampa setelah takluk dari Liverpool F.C. secara dramatis di laga final Liga Champions. Pada laga tersebut Milan berhasil unggul 3-0 di babak pertama lewat gol cepat Paolo Maldini pada detik ke-52 dan sepasang gol Hernan Crespo pada menit ke-38 dan 42. Namun kelengahan, kecerobohan dan seolah tak belajar dari pengalaman mereka kala dikalahkan oleh Deportivo La Coruna pada babak perempat final Liga Champions edisi sebelumnya (kala itu Milan berhasil menang 4-1 di leg 1 namun kalah 0-4 di leg kedua) membuyarkan harapan mereka untuk merengkuh gelar ke-7 mereka di pentas tertinggi ranah Eropa tersebut. Liverpool berhasil menyamakan kedudukan pada babak kedua yang masing-masing dicetak oleh sang kapten Steven GerrardVladimir Smicer, dan Xabi Alonso dalam kurun waktu hanya 6 menit (52', 54', dan 60') memaksa laga harus diselesaikan hingga adu penalti. Andriy Shevchenko yang menjadi pahlawan Milan memenangi gelar ke-6 di Old Trafford dua musim sebelumnya kini menjadi pecundang, setelah sebelumnya gagal mengonversi peluang emas menjadi gol pada babak tambahan ia pun gagal mengeksekusi penalti kala tendangannya berhasil diblok oleh Jerzy Dudek dan memastikan trofi jatuh ke tangan klub asal Inggris tersebut.

Pasang surut 2006-2008

Milan saat menghadapi corner di suatu pertandingan musim 2005/2006
Pada musim kompetisi Liga Italia Serie A 2006/2007, Milan terkait dengan skandal calciopoli yang mengakibatkan klub tersebut harus memulai kompetisi dengan pengurangan 8 poin. Meskipun begitu, publik Italia tetap berbangga karena di tengah rusaknya citra sepak bola Italia akibat calciopoli, Milan berhasil menjuarai kompetisi sepak bola yang paling bergengsi di dunia, Liga Champions. Hasil itu didapat setelah Milan menaklukkan Liverpool 2-1 lewat dua gol Filippo Inzaghi. Gelar inipun menuntaskan dendam Milan yang kalah adu penalti dengan Liverpool dua tahun silam. Gelar pencetak gol terbanyakpun disabet pemain jenius Milan, Kaká dengan torehan 10 gol. Pada pertengahan musim, Milan mendatangkan mantan pemain terbaik dunia, Ronaldo dari Real Madrid untuk memperkuat armada penyerang mereka setelah penyerang muda Marco Borriello dihukum karena terbukti doping. Musim 2007/2008, Milan terpaksa bermain di kompetisiPiala UEFA setelah hanya berhasil menduduki peringkat ke-5 dibawah Fiorentina dengan selisih 2 poin. Dalam pertandingan Serie A yang terakhir, Milan menang 4-1 atas Udinese, tapi di saat bersamaan, Fiorentina juga menang atas Torino dengan skor 1-0 yang akhirnya posisi kedua tim tak ada perubahan. Untuk memperbaiki performa di musim berikut (2008/2009), Milan membeli sejumlah pemain baru, di antaranya Mathieu Flamini dari Arsenal, serta Gianluca Zambrotta dan Ronaldinho yang keduanya berasal dari Barcelona. Pada transfer paruh musim 2008/2009, Milan mendatangkan David Beckham dengan status pinjaman dari klub sepak bola Amerika Serikat LA Galaxy.

Pasca-Ancelotti

Era Leonardo

Pada akhir musim 2008/2009,Milan menempati peringkat ke-3 klasemen liga Serie A, dua peringkat di bawah rival sekota, Internazionale yang meraih scudetto dan di bawahJuventus. Untuk memperbaiki hasil yang kurang memuaskan ini, Milan mendatangkan pelatih muda yang sekaligus mantan pemain Milan era 90-an, Leonardo untuk menggantikan pelatih Milan sebelumnya, Ancelotti yang "hijrah ke London", tepatnya klub Chelsea F.C.. Milan juga terpaksa melepas beberapa pemainnya, antara lain:
Masalah terbesar yang mengganjal transfer para pemain tersebut adalah pihak Milan yang selalu berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang demi membeli seorang pemain. Pada bulan Juli dan Agustus 2009, Milan mendapatkan dua pemain baru, yaitu Oguchi Onyewu yang merupakan seorang mantan bek Standard Liège dengan status bebas transfer danKlaas-Jan Huntelaar bekas penyerang Real Madrid dengan nilai kontrak 14,7 juta Euro. Namun hasil yang di dapatkan Milan pada turnamen pra-musim banyak menuai kekecewaan, pemain anyar yang diturunkan oleh Milan pada saat tur pra-musim hanya Oguchi Onyewu karena Huntelaar baru bergabung bulan Agustus.
Musim 2009/2010 diawali Milan dengan hasil yang tidak memuaskan. Bermula ketika Milan meraih hasil imbang 2-2 melawan Los Angeles Galaxy, seterusnya, Milan terus menuai hasil negatif. Milan terperosok di ajang World Football Challange 2009. Di ajang Audi Cup, Milan juga kalah oleh Bayern München dengan skor 1–4. Bahkan, ketika menghadapiderby 30 Agustus 2009 melawan Internazionale di San Siro, Milan kalah memalukan dengan skor 0-4, sekaligus memecahkan rekor kemenangan terbesar Inter di San Siro.
Pertengahan Oktober 2009, penilaian berbagai pihak tentang kinerja Leonardo sebagai pelatih yang tadinya berada di titik terendah akibat serentetan performa buruk, mulai terdongkrak dengan berhasilnya Leonardo memimpin Milan mengalahkan AS Roma 2-1 di San Siro[3]. Setelah kemenangan itu, Milan juga menuai hasil positif di Stadion Santiago Bernabéu dengan kemenangan dramatis atas Real Madrid 3-2[4]. Dan setelah itu, Milan kembali menuai kemenangan atas Chievo Verona di Stadio Marc'Antonio Bentegodi, kandang Chievo, skor 2-1 untuk kemenangan AC Milan. Pada 1 November 2009, Milan mengalahkan Parma F.C. di San Siro 2-0[5] sekaligus mengantarkan Milan ke peringkat 4 klasemen sementara (Zona masuk Liga Champions terakhir). Pada 19 November 2009, kekalahan 0-2 Juventus F.C. dari Cagliari membuat Milan berada di posisi runner-up di bawah Internazionale; karena, beberapa jam setelah kekalahan Juventus, Milan memenangkan pertandingannya dengan Catania, 2-0[6].
Memasuki bagian akhir musim Serie A April 2010, Milan yang tengah berada di peringkat ketiga dan hanya selisih 4 poin dari peringkat pertama kelasemen AS Roma, dan hanya berjarak 1 poin dengan peringkat kedua Inter Milan. Namun pada akhirnya Milan harus takluk dua kali berturut-turut dari Sampdoria 2-1, dan dari Palermo dengan skor 3-1. Dengan kekalahan tersebut, impian Milan untuk meraih gelar musim ini pupus. Pada pertandingan di giornata terakhir Serie A 2009/2010 antara Milan melawan Juventus, Leonardo memimpin Milan mengalahkan Juventus 3-0 di San Siro[7], sekaligus memberi kontribusi terakhirnya bagi rossoneri, dan mengumumkan bahwa ia akan berhenti melatih Milan untuk musim depan.[8] Sejak mundurnya Leonardo, banyak spekulasi yang berpendapat mengenai pelatih baru Milan, tetapi pada 25 Juni 2010, secara mengejutkan pihak Milan mengumumkan untuk memilih Massimiliano Allegri sebagai pelatih baru Milan.[9]

Era Allegri, Scudetto ke-18

Musim 2010/2011, Milan dipimpin oleh Massimiliano Allegri, dengan berbagai pembaruan mulai dari sponsor (bwin.com digantikan Emirates), hingga lini pemain. Di akhir bursa transfer, secara mengejutkan Milan memboyong Zlatan Ibrahimovic dari F.C. Barcelona (dengan opsi pinjaman dan pembelian 24 juta Euro di akhir musim), dan Robinho dariManchester City. Awal musim, Milan dikejutkan dengan kekalahan 0-2 dari tim promosi A.C. Cesena, meski dalam pertandingan tersebut baik Ibrahimovic maupun Robinho memulai debutnya. Pada pertandingan derby tanggal 14 November 2010, Milan mengalahkan Internazionale di Giuseppe Meazza dengan gol tunggal penalti Ibrahimovic. Pada transfer paruh musim, Milan memboyong sejumlah pemain anyar seperti Antonio Cassano dari U.C. SampdoriaMark van Bommel dari Bayern München, dan Nicola Legrottagliedari Juventus F.C.. Di ajang Liga Champions, Milan yang berhasil menembus babak penyisihan grup dipermalukan Tottenham Hotspur dengan skor 0-1 di San Siro. 13 Maret 2011, Milan mengalami hasil seri 1-1 dengan penghuni dasar klasemen A.S. Bari, minggu berikutnya 19 Maret, Milan dipermalukan U.S. Città di Palermo 0-1 di Stadion Renzo Barbera. Kekalahan tersebut membuat jarak poin dengan posisi 2 Internazionale berkurang menjadi 2 poin, dan itu terjadi tepat sebelum derby Milan putaran kedua. 2 April, derby antara Milan dan Inter berlangsung di San Siro, berakhir dengan kemenangan Milan 3-0, berkat 2 gol Pato dan 1 gol Cassano. Pada 7 Mei 2011, Milan meraih hasil imbang 0-0 denganA.S. Roma, 1 poin tambahan hasil seri membuat poin Milan menjadi 78 poin, tak terkejar peringkat 2 Inter karena kalah head-to-head, dan membuat Milan meraih gelar juara Serie A atau scudetto yang ke-18[10]. Pada 6 Agustus 2011, Milan bertemu kembali dengan Inter dalam rangka pertandingan Piala Super Italia, Milan sebagai juara Serie A bertemu Inter sebagai juara Piala Italia. Milan memenangi pertandingan tersebut 2-1 melalui gol Ibrahimovic dan Boateng, sementara gol Inter dicetak oleh Wesley Sneijder, membuat Milan unggul 1 Piala Super (6) dari Inter (5)[11].

Pemain

Tim utama

Per 30 Agustus 2013..[12]
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.Pos.Nama
1Bendera ItaliaGKMarco Amelia
2Bendera ItaliaDFMattia De Sciglio
4Bendera GhanaMFSulley Muntari
5Bendera PerancisDFPhilippe Mexès
7Bendera BrasilFWRobinho
8Bendera ItaliaMFRiccardo Saponara
10Bendera GhanaMFKevin-Prince Boateng
11Bendera ItaliaFWGiampaolo Pazzini
12Bendera MaliMFBakaye Traoré
16Bendera ItaliaMFAndrea Poli
17Bendera KolombiaDFCristián Zapata
18Bendera ItaliaMFRiccardo Montolivo (Kapten)
20Bendera ItaliaDFIgnazio Abate
21Bendera GuineaMFKévin Constant
23Bendera ItaliaMFAntonio Nocerino
No.Pos.Nama
24Bendera ItaliaMFBryan Cristante
25Bendera ItaliaDFDaniele Bonera
28Bendera BelandaMFUrby Emanuelson
32Bendera ItaliaGKChristian Abbiati (Wakil kapten)
33Bendera KolombiaDFJherson Vergara
34Bendera BelandaMFNigel de Jong
36Bendera ItaliaMFGiacomo Berretta
37Bendera ItaliaFWAndrea Petagna
45Bendera ItaliaFWMario Balotelli
59Bendera BrasilGKGabriel
77Bendera ItaliaDFLuca Antonini
78Bendera PerancisFWM'Baye Niang
81Bendera ItaliaDFChristian Zaccardo
90Bendera NigeriaDFNnamdi Oduamadi
92Bendera ItaliaFWStephan El Shaarawy
 ?Bendera ItaliaFWAlessandro Matri
22Bendera BrasilMFKaká

Sedang dipinjamkan

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.Pos.Nama
Bendera ItaliaGKEdoardo Pazzagli (di Ascoli hingga 30 Juni 2014)[13]
Bendera BrasilDFMarcus Diniz (di Lecce hingga 30 Juni 2014)[14]
Bendera ItaliaDFRodrigo Ely (di Varese hingga 30 Juni 2014)[15]
Bendera ItaliaDFJohad Ferretti (di Benevento hingga 30 Juni 2014)[16]
No.Pos.Nama
Bendera ItaliaDFMarco Speranza (di Pisa hingga 30 Juni 2014)[17]
Bendera ItaliaMFMarco Bortoli (di Bassano hingga 30 Juni 2014)[18]
Bendera ItaliaFWGianmario Comi (di Novara hingga 30 Juni 2014)[19]
Bendera NigeriaFWEzekiel Henty (di Spezia hingga 30 Juni 2014)[20]

Kepemilikan bersama     ara pemain yang tercantum adalah pemain yang kontraknya dimiliki sebagian oleh Milan dan sebagian oleh tim yang dicantumkan dalam tanda kurung.

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.Pos.Nama
Bendera ItaliaGKRiccardo Piscitelli (Benevento)[21]
Bendera ItaliaDFMichelangelo Albertazzi (Verona)[22]
Bendera PolandiaDFBartosz Salamon (Sampdoria)[23]
Bendera ItaliaMFLuca Bertoni (Carpi)[24]
No.Pos.Nama
Bendera ItaliaMFSimone Calvano (Verona)[25]
Bendera ItaliaMFFilippo Lora (Cittadella)[26]
Bendera ItaliaFWAlberto Paloschi (Chievo)[25]
Bendera ItaliaFWSimone Verdi (Torino)[25]

Staf

Menurut website resmi :
Per 10 Juli 2012.[27]
JabatanNama
Pelatih utamaMassimiliano Allegri
Asisten pelatihMauro Tassotti
Pelatih kiperValerio Fiori
Marco Landucci
Asisten teknikAndrea Maldera
Pelatih kebugaranSimone Folletti
Fabio Allevi
Bruno Dominici
Sergio Mascheroni
Andrea Primitivi
Direktur medisRodolfo Tavana
Dokter klubStefano Mazzoni
Armando Gozzini
KiropraktorStefano Arata
FisioterapisMarco Cattaneo
Marcelo Costa Perreira
Dario Lorenzo Fort
Stefano Grani
Roberto Morosi
Marco Paesanti
Ahli pemijatanEndo Tomoroni

Pemain terkenal

Catatan: Pemain bercetak tebal masih aktif bermain di Milan.

Nomor yang dipensiunkan

No.Nama pemainPosisiKarier di MilanCatatan
3Bendera Italia Paolo MaldiniBek tengah19852009Diaktifkan kembali untuk salah satu dari anak Paolo, bila sudah masuk tim inti Milan.[28]
6Bendera Italia Franco BaresiSweeper19771997

W.Cup.svg Pemain yang memenangi Piala Dunia saat bermain di Milan

 

Pemain yang memenangi Kejuaraan di benua asalnya saat bermain di Milan[sunting]

UEFA European Cup.svg Eropa

 

Coppa America calcio.svg Amerika Latin

FIFA Confederations Cup.svg Pemain yang memenangi Piala Konfederasi saat bermain di Milan

Peraih Ballon d'Or[sunting]

Pemasok kostum dan Sponsor

Kostum AC Milan
Berikut adalah sponsor teknis pemasok kostum/franchise dan sponsor ofisial AC Milan.[29]
PeriodePemasok kostumSponsor utama
1899-1978tidak adatidak ada
1978-79Adidas
1979-80Adidas-Linea Milan
1980-81Linea Milan
1981-82Pooh Jeans
1982–83NRHitachi
1983–84Cuore
1984 awalRolly GoRete 4
1984-85Oscar Mondadori
1985–86Gianni RiveraFotorex U-Bix
1986–87Kappa
1987–90Mediolanum
1990–92Adidas
1992–93Motta
1993–94Lotto
1994–98Opel
1998–06Adidas
2006–10Bwin
2010–15Fly Emirates

Prestasi[sunting]

Bila dihitung berdasarkan total banyaknya gelar, maka Milan adalah salah satu klub tersukses di Italia, dengan total raihan gelar juara lebih dari 29 tropi dan menjadi terbanyak kedua setelah Juventus (40 tropi domestik)[30]. Milan juga menjadi klub tersukses di dunia bersama Boca Juniors[31], dengan rekor 14 trofi konfederasi (UEFA-Eropa) dan 4 trofi dunia. Milan juga mengenakan bintang tanda bahwa mereka memenangi lebih dari 10 gelar Serie A. Ditambah lagi, Milan juga memakai Lambang Penghargaan UEFA (UEFA Badge of Honour) di bagian lengan kiri seragam mereka karena memenangi lebih dari lima gelar Liga Champions.[32]

Kejuaraan Nasional

Perayaan scudetto Milan musim2003/2004
  • Juara (18): 1901; 1906; 1907; 1950-51; 1954-55; 1956-57; 1958-59; 1961-62; 1967-68; 1978-79; 1987-88; 1991-92; 1992-93; 1993-94; 1995-96; 1998-99; 2003-2004; 2010-2011
  • Runner-up (15): 1902; 1947-48; 1949-50; 1951-52, 1955-56, 1960-61; 1964-65; 1968-69; 1970-71; 1971-72; 1972-1973; 1989-90; 1990-91; 2004-05; 2011-12
  • Juara (2): 1980–81; 1982–83
  • Juara (5): 1966–67; 1971–72; 1972–73; 1976–77; 2002-03
  • Runner-up (7): 1941–42; 1967–68; 1970–71; 1974–75; 1984–85; 1989-90; 1997-98
  • Juara (6): 1988; 1992; 1993; 1994; 2004; 2011
  • Runner-up (3): 1996; 1999; 2003

Kejuaraan Eropa

Euforia kemenangan AC Milan di Liga Champions 2007
  • Juara (7): 1962-63; 1968-69; 1988-89; 1989-90; 1993-94; 2002-03; 2006-07
  • Runner-up (4): 1957-58; 1992-93; 1994-95; 2004-05
  • Juara (5): 1989; 1990; 1994; 2003; 2007
  • Runner-up (2): 1973; 1993
  • Juara (2): 1967–68; 1972–73
  • Runner-up (1): 1973–74

Kejuaraan Dunia

FIFA Club World Cup Piala Interkontinental / Piala Dunia Antarklub FIFA:

  • Juara (4):1969; 1989; 1990; 2007
  • Runner-up (4): 1963; 1993; 1994; 2003

Kejuaraan lainnya

  • Piala Latin (Piala yang paling penting bagi klub-klub Eropa pada tahun 40-an dan 50-an. Diselenggarakan sejak 1949 hingga 1957 antara juara-juara Perancis, Italia, Portugal dan Spanyol. Kejuaraan ini menghilang setelah dimulainya Piala Champions.):
  • Juara (3): 1951; 1956
  • Runner-up (1): 1953
  • Juara (1): 1981-82
  • Juara (3): 2009, 2011, 2012
  • Juara (2): 1988, 1990
  • Runner-up (1): 1999
  • Juara (12): 1992, 1993, 1994, 1996, 1997, 2002, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2011
  • Runner-up (9): 1991, 1995, 1998, 1999, 2000, 2001, 2003, 2004, 2010

A.C. Milan dari tahun ke tahun

Daftar pelatih

Carlo Ancelottimempersembahkan 4 gelar Liga Champions UEFA bersama Milan baik sebagai pelatih dan pemain.
Meskipun tidak meraih gelar apapun bersama Milan, Vittorio Pozzo merupakan penemu formasi metododan meraih 2 gelar Piala Dunia FIFA bersama Italia.
Nils Liedholmpernah menjadi pelatih Milan di tiga periode: 60-an, 70-an, dan 80-an.
Berikut ini adalah daftar pelatih Milan sepanjang sejarah.[33]
 
NamaNegaraTahun
Herbert KilpinBendera Inggris1900–1908
Daniele AngeloniBendera Italia1906–1907
Komisi TeknikBendera Italia1907–1910
Giovanni CamperioBendera Italia1910–1911
Komisi TeknikBendera Italia1911–1914
Guido ModaBendera Italia1915–1922
Ferdi OppenheimBendera Austria1922–1924
Vittorio PozzoBendera Italia1924–1926
Guido ModaBendera Italia1926
Herbert BurgessBendera Inggris1926–1928
Engelbert KönigBendera Austria1928–1931
József BánásBendera Hongaria1931–1933
József ViolaBendera Hongaria1933–1934
Adolfo BaloncieriBendera Italia1934–1937
William GarbuttBendera Inggris1937
Hermann Felsner
József Bánás
Bendera Austria
Bendera Hongaria
1937–1938
József ViolaBendera Hongaria1938–1940
Guido Ara
Antonio Busini
Bendera Italia
Bendera Italia
1940–1941
Mario MagnozziBendera Italia1941–1943
Giuseppe SantagostinoBendera Italia1943–1945
Adolfo BaloncieriBendera Italia1945–1946
Giuseppe BigognoBendera Italia1946–1949
Lajos CzeizlerBendera Hongaria1949–1952
Gunnar GrenBendera Swedia1952
Mario SperoneBendera Italia1952–1953
Béla GuttmannBendera Hongaria1953–1954
Antonio BusiniBendera Italia1954
Hector PuricelliBendera Uruguay1954–1956
Giuseppe VianiBendera Italia1957–1960
Paolo TodeschiniBendera Italia1960–1961
Nereo RoccoBendera Italia1961–1963
Luis CarnigliaBendera Argentina1963–1964
Nils LiedholmBendera Swedia1963–1966
Giovanni CattozzoBendera Italia1966
Arturo SilvestriBendera Italia1966–1967
Nereo RoccoBendera Italia1966–1972
Cesare MaldiniBendera Italia1973–1974
Giovanni TrapattoniBendera Italia1974
 
NamaNegaraTahun
Gustavo GiagnoniBendera Italia1974–1975
Nereo RoccoBendera Italia1975
Paolo BarisonBendera Italia1975-1976
Giovanni TrapattoniBendera Italia1976
Giuseppe MarchioroBendera Italia1976–1977
Nereo RoccoBendera Italia1977
Nils LiedholmBendera Swedia1977–1979
Massimo GiacominiBendera Italia1979–1981
Italo GalbiatiBendera Italia1981
Luigi RadiceBendera Italia1981–1982
Italo GalbiatiBendera Italia1982
Francesco ZagattiBendera Italia1982
Ilario CastagnerBendera Italia1982–1984
Italo GalbiatiBendera Italia1984
Nils LiedholmBendera Swedia1984–1987
Fabio CapelloBendera Italia1987
Arrigo SacchiBendera Italia1987–1991
Fabio CapelloBendera Italia1991–1996
Oscar TabárezBendera Uruguay1996
Giorgio MoriniBendera Italia1996–1997
Arrigo SacchiBendera Italia1997
Fabio CapelloBendera Italia1997–1998
Alberto ZaccheroniBendera Italia1998–2001
Cesare Maldini
Mauro Tassotti
Bendera Italia2001
Fatih TerimBendera Turki2001
Carlo AncelottiBendera Italia2001–2009
LeonardoBendera Brasil2009—2010
Massimiliano AllegriBendera Italia2010—

Daftar presiden dan pemilik

Selama di bawah pimpinannya, Silvio Berlusconi membangun Milan menjadi klub papan atas Eropa dengan memberi banyak gelar baik di tingkat domestik maupun internasional.
Milan memiliki bayak presiden sejak didirikan, beberapa dari mereka juga adalah pemilik klub dan presiden yang diistimewakan. Inilah daftar lengkapnya.[34]
 
NamaTahun
Alfred Edwards1899–1909
Giannino Camperio1909
Piero Pirelli1909–1928
Luigi Ravasco1928–1930
Mario Bernazzoli1930–1933
Luigi Ravasco1933–1935
Pietro Annoni1935
Pietro Annoni
G. Lorenzini
Rino Valdameri
1935–1936
Emilio Colombo1936–1939
Achille Invernizzi1939–1940
Umberto Trabattoni1940–1944
Antonio Busini1944–1945
Umberto Trabattoni1945–1954
Andrea Rizzoli1954–1963
Felice Riva1963–1965
 
NamaTahun
Federico Sordillo1965–1966
Franco Carraro1967–1971
Federico Sordillo1971–1972
Albino Buticchi1972–1975
Bruno Pardi1975–1976
Vittorio Duina1976–1977
Felice Colombo1977–1980
Gaetano Morazzoni1980–1982
Giuseppe Farina1982–1986
Rosario Lo Verde1986
Silvio Berlusconi1986–2004
Komisi Presidensial2004–2006
Silvio Berlusconi2006–2008
Mengalami kelowongan[35]2008–2012
Silvio Berlusconi[36]2012–

Daftar kapten

Paolo Maldini merupakan pemain Milan yang mendapat julukan Il Capitano (Sang Kapten) setelah Franco Baresi.
Massimo Ambrosinimerupakan kapten Milan sepeninggal Paolo Maldini.

Warna dan lambang Milan

A.C. Milan fantasy flag
Warna seragam kebanggaan Milan adalah merah-hitam,atau dalam bahasa ItaliaRossoneri[37], namun anehnya, di ajang final suatu kompetisi yang tidak memakai format kandang-tandang (contoh:Liga Champions) , Milan selalu memakai warna seragam putih. Tradisi ini dipercaya membawa keberuntungan untuk Milan. Dengan enam kali menang dari delapan laga final Liga Champions berseragam putih (hanya kalah melawan Ajax pada 1995dan Liverpool pada 2005) membuat tradisi ini semakin kukuh dipertahankan. Selain kedua seragam Milan (merah-hitam dan putih), Milan memiliki seragam ketiga (third kit) berwarna hitam dengan sentuhan garis merah di beberapa bagian. Namun, seragam ketiga ini sangat jarang digunakan.
Untuk "beberapa tahun" belakangan, lambang Milan memakai sentuhan bendera Milan (flag of Milan), yaitu lambang yang terlihat seperti lambang salib berwarna merah pada lambang Milan, yang aslinya adalah bendera dari Saint Ambrose.[38] Panggilan Milan yang lainnya, Il Diavolo Rosso (setan merah) berasal dari lambang bintang yang dikenakan Milan di atas lambang klubnya[38]. Bintang tersebut dikenakan Milan pada 1979 karena Milan sudah memenangkan lebih dari sepuluh gelar lokal (scudettoSerie A). Saat ini, lambang klub Milan adalah untuk dipersembahkan kepada bendera Comune di Milano, dengan singkatan ACM di atas dan tahun berdirinya 1899 di bawah.[38]

Rekor statistik Milan

Andriy Shevchenko,topskorer terbanyak kedua Milan
Paolo Maldini sampai sekarang mencetak rekor untuk total penampilan di Serie A untuk Milan dengan total ± 1000 penampilan, dan 600 diantaranya diperoleh dari Serie A (14 Mei 2007, tidak termasuk pertandingan playoff). Selanjutnya ia dikenal sebagai pemain paling sering tampil di Serie A sepanjang masa.[39]
Topskor Milan sepanjang sejarah dipegang oleh Gunnar Nordahl, yang mencetak 254 gol dalam 268 permainan.[40] Andriy Shevchenko berada di urutan kedua dengan 243 gol dalam 298 permainan, dan pencetak gol tertinggi di skuat Milan saat ini adalah Filippo Inzaghi, dengan 101 gol dalam 220 permainan.
Milan memiliki rekor yang unik namun impresif, yaitu saat mengikuti musim 1991/1992. Milan tidak pernah kalah dalam musim tersebut. Totalnya, Milan tidak pernah kalah dalam 58 pertandingan, dimulai dengan seri 0-0 melawan Parma saat 26 Mei 1991 dan secara ironis diakhiri dengan kekalahan kandang 1-0 dengan Parma juga, 21 Maret 1993. Rekor tidak terkalahkan ini merupakan rekor terpanjang ketiga di sepak bola Eropa, di bawah Steaua Bucharest dengan 104 pertandingan tanpa kekalahan dan Celtic dengan 68 pertandingan tanpa kekalahan.[41][42]
Pada 2007, Milan bersama dengan Boca Juniors dari Argentina menyandang gelar klub dengan gelar internasional terbanyak versi FIFA.[43] Kerena status ini, Milan sempat merajai peringkat klub sepak bola terhebat dunia pada kisaran 2007.

Komponen penting Milan

Stadion

Stadion tim saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza yang berkapasitas 85.000 orang. Stadion ini juga dikenal dengan nama San Siro, karena berada di distrik San Siro. Stadion ini digunakan bersama dengan Internazionale, klub lain di Milan. Stadion ini dipakai ketika Serie A melaksanakan partai antara klub kota Milan, Derby della Madonnina (Ibu segala derby). Nama ini diberikan untuk penghormatan kepada patung bunda Maria yang berada di Milan (sering disebut Madonnina atau ibu), serta karena rivalitas keduanya yang sangat sengit karena keduanya sama-sama tim jajaran atas terhebat di Italia, atmosfer pertandingannya melebihi pertandigan derby manapun. Suporter AC Milan menggunakan "San Siro" untuk menyebut stadion itu karena dulunya Giuseppe Meazza, merupakan seorang pemain bintang bagi Inter (meski dia pernah membela Milan selama satu musim). Tetapi, pada masa mendatang, ada wacana untuk memindahkan homebase Milan ke stadion baru, seperti yang diungkapkan wakil presiden Adriano Galliani pada tahun 2006.[44]

Basis pendukung

Secara sejarah, AC Milan (dipanggil dengan "Milan" saja di Italia) didukung oleh kaum pekerja dan kelas buruh di Milan yang umumnya merupakan para pendatang dari daerah Italia selatan (atas dasar itulah julukan "Casciavit" / obeng diberikan untuk Milan)[45], sementara Inter lebih didukung orang-orang kaya.[45] Meskipun begitu, pada beberapa tahun terakhir, basis pendukung telah banyak berubah. Milan kini dimiliki oleh raja media dan Perdana Menteri ItaliaSilvio Berlusconi, sementara Inter dimiliki pebisnis garis tengah-kiri,Massimo Moratti.
Basis pendukung Milan yang disebut Milanisti mayoritas berhaluan politik sayap kiri, berseberangan dengan Inter yang didominasi oleh pendukung yang secara tradisional berhaluan sayap kanan. Grup pendukung (ultras) yang terkenal dari Milan adalah Fossa Dei Leoni[46] yang beraliran ekstrem kiri, dan Brigate Rossonere[46] yang beraliran ekstrem kanan. Menyusul keributan dengan suporter Inter pada derby musim kompetisi 2005/2006, Fossa Dei Leoni membubarkan diri secara organisasi. Meskipun begitu, massa mereka masih setia mendukung Milan di tribun khusus bagian selatan stadion San Siro bersama kelompok lain, dengan sebutan Curva Sud.[46].

Basis pendukung di Indonesia

Milanisti Indonesia
Pada 16 Maret 2003, sebuah komunitas khusus pendukung Milan di Indonesia terbentuk. Komunitas itu bernama "Milanisti Indonesia". Komunitas ini berawal dari milis oleh sesama pendukung dan akhirnya berlanjut sampai membentuk suatu organisasi. Saat ini Milanisti Indonesia sudah memiliki basis-basis di kota besar di Indonesia selain Jakarta. Saat ini, pemimpin sekaligus presiden dari Milanisti Indonesia adalah Arief Ikram.[47]

Nama

TahunNamaCatatan
1899 - 1919Milan C.F.C (Milan Cricket and Football Club)
1919 - 1938Milan F.C (Milan Football Club)
1938 - 1945A.C. Milano (Associazione Calcio Milano)"Milano" adalah ejaan untuk Milan dalam Italia, dipakai selama era fasisme Italia dalam Perang Dunia 2
1938 -A.C. Milan (Associazione Calcio Milan)"Milan" adalah ejaan dalam Inggris, untuk menghormati Herbert Kiplin

Himne Milan

AC Milan juga mempunyai himne yang berjudul "Inno Milan!",diciptakan oleh Tony Renis, pembuat lagu asal Italia.
Bahasa ItaliaBahasa Indonesia
Milan milan solo con te
Milan milan sempre per te
Camminiamo noi accanto ai nostri eroi
Sopra un campo verde sotto un cielo blu
Conquistate voi una stella in piã
A brillar per noi
E insieme cantiamo
Milan Milan solo con te, Milan!!
Milan Milan sempre per te
Ooo oo... Ooo oo..
Una grande squadra
Sempre in festa olã¨
Ooo oo... Ooo oo.. Ooo oo..
E insieme cantiamo
Milan Milan solo con te, Milan!!
Milan Milan sempre per te
Con il Milan nel cuore
Nel profondo dell'anima
Un vero amico sei
E insieme cantiamo
Milan Milan solo con te, Milan!!
Milan Milan sempre con te
Ooo oo.. Ooo oo..
Milan Milan hanya dengan anda
Milan Milan selalu untuk anda
Kita berjalan di samping pahlawan kita
Di lapangan hijau, di bawah langit biru
Anda memenangkan bintang utama
Bersinar untuk kita
Dan bersama kami menyanyi
Milan Milan hanya dengan anda, Milan!!
Milan Milan selalu untuk anda
Ooo oo... Ooo oo..
Sebuah tim besar
Juga dalam perayaan
Ooo oo... Ooo oo.. Ooo oo..
Dan bersama kami menyanyi
Milan Milan hanya dengan anda, Milan!!
Milan Milan selalu untuk anda
Dengan Milan di hati
Di kedalaman jiwa
Seorang sahabat sejati anda
Dan bersama kami menyanyi
Milan Milan hanya dengan anda, Milan!!
Milan Milan selalu untuk anda
Ooo oo... Ooo oo..

Tim rival

Sebagai tim tradisional dalam kompetisi Italia dan Eropa, Milan memiliki berbagai rival/pesaing yang seimbang, yang telah bertemu dengan Milan di berbagai ajang pertandingan.
Di ItaliaDi Luar Italia
Bendera Inter Milan InternazionaleBendera Manchester United F.C. Manchester United F.C. Bendera Inggris
Bendera Juventus Juventus F.C.Bendera Liverpool F.C. Liverpool F.C. Bendera Inggris
Bendera A.S. Roma A.S. RomaBendera Arsenal F.C. Arsenal F.C. Bendera Inggris
Bendera Genoa C.F.C. Genoa C.F.C.Bendera FC Barcelona F.C. Barcelona Bendera Spanyol
Bendera Fiorentina ACF FiorentinaBendera Real Madrid C.F. Real Madrid C.F. Bendera Spanyol
Bendera Atalanta B.C. Atalanta B.C.Bendera Ajax Amsterdam Ajax Amsterdam Bendera Belanda
Bendera Napoli S.S.C. NapoliBendera São Paulo F.C. São Paulo F.C. Bendera Brasil
Bendera Sampdoria U.C. SampdoriaBendera Boca Juniors Boca Juniors Bendera Argentina

Serba-serbi di bidang keuangan

A.C. Milan (gabungan)
{dalam juta Euro)
TahunHasilPerubahan
2006+2,5 293,1 
2007-31,7 275,4 
2008-66,8 237,9 
2009-9,8 327,6 
2010-69,8 253,2 
2011-67,3 266,8 
Berdasarkan Deloitte Football Money League yang diterbitkan oleh konsultan Deloitte, di musim 2005/2006, Milan ada di peringkat kelima klub sepak bola dengan pendapatan terringgi di dunia dengan jumlah estimasi pendapatannya 233.7 juta Euro.[48] Saat ini, Milan menempati peringkat keenam dalam daftar Klub Sepakbola Terkaya Di Dunia oleh majalah Forbes, membuat Milan klub sepak bola Italia terkaya.[49]
Fly Emirates adalah sponsor Milan saat ini, di mulai dari musim 2010/2011 dan setidaknya akan bertahan hingga 5 musim ke depan[50]. Perusahaan judi online Austriabwin.com adalah sponsor Milan yang sebelumnya, dengan kontrak empat tahun dimulai dari musim2006/2007.[51]
Sebelum bwin.com, sponsor Milan adalah Opel, perusahaan mobil asal Jerman. Opel mensponsori Milan selama 12 tahun, dan terpampang selama itu juga dengan logonya, namun, pada musim 2003/2004 dan 2005/2006 nama sponsor Opel di seragam Milan berubah, menjadiMeriva (2003/2004) dan Zafira (2005/2006), dua mobil produk mereka.
Seragam dan perlengkpan olahraga Milan saat ini disuplai dari perusahaan manufaktur olahraga Jerman, Adidas, yang kontraknya berakhir pada musim 2017/2018.[52] Kontrak ini membuat Adidas adalah manufaktur resmi semua seragam dan perlengkapan replika Milan. Sebelum Adidas, perusahaan olahraga Italia Lotto adalah manufaktur resmi seragam dan perlengkapan Milan. Tanggal 14 Januari 2008, Milan dan Adidas memperbaharui kontrak kerjasama sampai 30 Juni 2018. Berdasarkan kontrak, Adidas bertanggungjawab terhadap tiga franchise Milan: sponsor terhadap seragam, merchandise Milan, dan distribusi semua produk non-sepak bola Milan.[53]

Superleague Formula

Mobil Superleague Formula AC Milan
Milan juga mensponsori "AC Milan Superleague Formula"[54] dalam ajang balap mobil Superleague Formula (ajang balap mobil formula yang diponsori klub sepak bola, dan balapan sesuai nama klub yang mensponsorinya). Robert Doornbos yang balapan untuk Minardi dan Red Bull Racing di kejuaraan dunia Formula One, akan membalap untuk Milan.[55]. Doornbos memenangkan balapan pertamanya untuk tim di Superleague Formula Nürburgring 2008. Doornbos digantikan oleh juara GP2 seriesGiorgio Pantano.[56] Penggantian ini menyebabkan Milan adalah peserta pertama yang memakai lebih dari satu pembalap. Di balapan pertama Giorgio, tim AC Milan mengalami masalah pada gearbox - saat pertandingan kualifikasi - yang menyebabkan ia terdampar di grid ke-16 saat balapan pertama. AC Milan memenangkan balapan kedua dari pembukaan musim 2009. Pada musim 2010, Milan menggunakan jasa Yelmer Buurman sebagai pengendara mobil Superleague Formula

Tidak ada komentar:

Posting Komentar